Saturday, May 24, 2014

FILTER DARI PELEPAH PISANG

Rabu, 14/05/2014 18:05 WIB

Meitri Widya, Dara Manis Pencipta Ide 'Gila' Filter dari Pelepah Pisang

Ropesta Sitorus - detikNews


Jakarta - Pelepah pisang mungkin hanya sekedar jadi barang tidak berguna bagi sebagian besar orang. Tapi hal yang sama tidak terjadi di tangan Meitri Widya Pangestika. Dara 18 tahun kelahiran Kudus, 30 Mei 1996 ini 'menyulap' pelepah pisang jadi suatu inovasi yang punya fungsi tinggi.

Tak tanggung-tanggung, lewat inovasinya, pelepah dan tangkai daun pisang dimanfaatkannya untuk menyaring udara yang kotor penuh karbon monoksida.

"Dari pelepah itu dibuat jadi filter yang bisa menyerap karbon monoksida, bisa dipasang di knalpot dan ada juga yang bisa digunakan di masker," kata dia kepada detikcom di kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Rabu (14/5/2014). Meitri adalah salah satu dari 16 siswa dan mahasiswa yang terpilih sebagai Outstanding Students of the World 2014.

Dari mana ide brilian itu datang ke pikiran Meitri? Ternyata kondisinya mirip seperti ketika Sir Issac Newton tiba-tiba dapat ilham tentang temuannya yang melegenda itu, teori gravitasi. 

Alkisah, Meitri sedang duduk di bawah pohon pisang. Lalu dia melihat pelepah pisang yang isinya bersih sekali. "Di tempatku banyak pohon pisang. Suatu hari saya sedang istirahat di bawah pohon pisang. Udaranya sejuk sekali. Saya kepikiran, apa sih yang ada di pelepah ini makanya udaranya bisa terasa bersih," katanya dengan mata berbinar.

Gadis yang murah senyum itu terdorong rasa penasaran meneliti kandungan di pelepah pisang. Dibantu mahasiswa Undip yang memang menjalin program kerjasama dengan sekolahnya di SMAN 2 Kudus, Jawa Tengah, dia mulai bereksperimen.

Pelepah dikeringkan, dan diproses karbonasi. Hasilnya dibuat jadi filter. "Kalau dipasang di motor, dia bisa menyaring karbonmonoksida hingga 76%, kalau dibuat di masker efek filterisasinya 94%," bebernya.

Tapi inovasinya tak langsung berhasil. “Saya butuh dua tahun, ya gagal coba lagi, gagal coba lagi, begitu terus sampai berhasil,” katanya.

Meitria mengaku dia sempat dianggap aneh dengan segala ide-idenya. Dia bilang sempat bereksperimen membuat krupuk dari tulang ayam, membuat pelepah pisang penyerap nikotin, dan enceng gondok untuk menyerap zat timbal.

"Yang lain itu kurang berhasil. saya sempat khawatir juga, apa ini bisa berhasil. Ini ide yang gila. Guru saya juga bilang, ide ini gila, harusnya muncul di kalangan mahasiswa, tapi ini saya masih SMA sudah mikirin kayak gitu. Gilanya lagi, saya anak cewek, saya ke bengkel sendirian bawa knalpot buat diuji coba pakai filter itu," kata dia tertawa.

Meski teman-temannya juga sempat mempertanyakan “kegilaannya”, Meitri yang bercita-cita jadi peneliti, tetap serius berinovasi. Untungnya dia juga didukung oleh orang tuanya.

"Saya ingin buat ini secara massal sehingga bisa bermanfaat untuk banyak orang. Sekarang ini belum polusinya luar biasa, tapi polisi saja yang tiap hari di jalanan hanya pakai masker biasa. Mudah-mudah nanti ada pihak yang mau mendanai pengembangannya," kata siswi yang ingin masuk jurusan Teknik Fisika UGM itu.

Temuan dari bahan pelepah itulah yang mengantarkan Meitri menjadi salah satu dari 16 peserta program Outstanding Students For the World 2014. Program tahunan itu memfasilitasi sejumlah siswa dan mahasiswa yang dianggap berprestasi untuk unjuk kebolehan ke luar negeri. Tahun ini, para pelajar yang terkemuka itu akan berkunjung ke Kanada selama seminggu, 18-25 Mei mendatang.

"Saya direkomendasikan oleh LIPI. Tahun 2013 saya pemenang kedua Lomba Karya Ilmiah di bidang Ilmu Pengetahuan Alam dengan mengangkat inovasi pelepah pisang itu," ungkapnya.

Sumber : news.detik.com

0 komentar:

Post a Comment